ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
A. Identitas Klien
1. Klien
Nama : Tn. M
Umur : 72 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Jnngn
TGL MRS : 18 Mei 2010
Tgl Pengkajian : 20 Mei 2010
No.Register : 038362
Dx Medis : LVH
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Umur :68 th
Jenis kelamin :Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama :Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Jnngn
B. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan Utama
Saat masuk rumah sakit klien mengeluh nyeri pada dada sebelah kiri.
Pada saat pengkajian klien mengeluh dadanya terasa sesak.
2. Riwayat penyakit Sekarang
Pada tanggal 18 mei 2010 sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh nyeri pada dada sebelah kiri yang tembus ke punggung,nyeri seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 7. Nyeri bertambah jika digunakan untuk beraktifitas dan tidak berkurang untuk istirahat,kemudian oleh keluarga klien di bawa ke RSUD dr.Harjono ponorogo .
Saat masuk rumah sakit mengeluh nyeri pada dada sebelah kiri yang tembus kepunggung rasanya seperti tertusuk-tusuk dengan sklala nyeri 7. Lalu klien di diagnose LVH dan selanjutnya klien dirawat intensif diruang ICCU RSUD dr.Harjono porogo.
Saat pengkajian klien mengeluh dadanya terasa sesak, sesak bertambah jika digunakan untuk beraktifitas dan berkurang jika digunakan untuk beristirahat.
3. Riwayat Penyakit Dahulu.
Menurut Klien 2 tahun lalu klien menderita gejala penyakit jantung dan PPOK dan baru beberapa bulan terakhir klien mengetahui bahwa ia juga menderita DM dan klien tidak memiliki penyakit menular seperti TBC
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut Klien didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita oleh klien.
5. Genogram
6. Pola Aktivitas sehari-hari
No | Pola Aktivitas Sehari-hari | Di rumah | Di rumah Sakit | |
Sehat | Sakit | |||
1 2 3 4 5 | Pola makan dan Minum a. Makan - Frek/Jumlah makanan - Jenis Makanan - Waktu Pemberian makan - Pantangan b. Minum - Frek/Jumlah - Jenis Cairan - Waktu Pemberian - Pantangan c. Masalah makan dan minum - Kesulitan mengunyah - Kesulitan Menelan - Mual muntah - Tidak dapat makan /minum sendiri Pola Tidur/Istirahat a. Waktu tidur(siang-malam) b. Waktu bangun(siang-malam) c. Lama tidur (siang-malam) d. Masalah tidur e. Hal yang mempermudah tidur f. Hal yang mempermudah bangun Pola eliminasi a. BAB(Buang Air Besar) - Frekuensi - Konsistensi - Warna - Kesulitan/Kelainan - Cara Untuk mengatasi Masalah b. BAK(Buang Air kecil) - Frekuensi - Bau - Warna - Kesulitan/kelainan - Cara/upaya untuk mengatasi masalah Kebersihan Diri/Personal Hygiene a. Pemeliharaan badan/mandi - Frekuensi - Tempat - Memakai sabun/tidak b. Mencuci rambut - Frekuensi - Memakai shampoo/tidak c. Pemeliharaan gigi dan mulut - Frekuensi - Memakai pasta gigi/tidak d. Pemeliharaan kuku - Frekuensi e. Ganti pakaian f. Masalah Pola Kegiatan / aktivitas sehari-hari a. Hobby b. Penggunaan waktu senggang c. Rekreasi d. Berhubungan dengan pekerjaan | 3x/hari/1 piring nasi,lauk,sayur pagi,siang,sore 6-7 gelas/hari Air putih,teh,kopi Pagi,siang,sore Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 12.00-2100 13-30-04.00 1,5 jam-7 jam - Gelap Gaduh 1 x /hari Lembek Kuning Tidak ada Tidak ada 5-6 x/hari Urea Kuning Tidak ada Tidak ada 3 x/hari Sumur Memakai sabun 2x/mmg Pakai shampoo 3x/hari Memakai pasta gigi 1x/mmg 2x/hari - Nonton TV - Ke sawah | 3 x /hari/½ piring nasi,lauk,sayur pagi,siang,sore 5 gelas/hari Air putih,teh Pagi,siang,sore Kopi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 12.00-20.30 14.00-05.00 2 jam-8,5 jam Sering terbangun Gelap Gaduh Belum BAB 4-5x/hari Urea Kuning Tidak ada Tidak ada 2 x/hari/sibin t.tidur tidak memakai sabun - - 2x /hari/kumur - - 2x/hari - Nonton TV - - | 3x/hari/1piring nasi,lauk,sayur Pagi,siang,sore 3 gelas/hari Air putih,teh Pagi,siang,sore Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 11.30-20.00 13.00-05.00 2 jam-9 jam Sering terbangun Gelap Gaduh Belum BAB 350 cc/8 jam Khas obat Kuning Tidak ada Tidak ada 2x/hari/sibin t.tidur Tidak pakai sabun - - 2x/hari/kumur - - 1x/hari - - - - |
7. Pola Psikososial
a. Pola Komunikasi
Klien berbicara dengan nada rendah, klien dapat menjawab setiap pertanyaan yang diberikan padanya dengan bahasa yang mudah dimengerti klien cemas dan khawatir.
b. Orang yang paling dekat dengan klien
Klien merasa paling dekat dengan istrinya semua persoalan selalu dibicarakan dengan istri dan anak-anaknya dan selama di rumah sakit bila ada permasalahan klien mengungkapkan pada perawat maupun keluarga yang menungguinya
c. Dampak di rawat di rumah sakit
Klien mengatakan bahwa sebelumnya tidak mengetahui adanya kelainan pada jantungnya dan baru mengetahuinya setelah klien dirawat di RS klien mengatakan lemah dan tidak berdaya, kx merasa asing berada di rumah sakit.
d. Pola interaksi/hubungan dengan orang lain
Menurut keluarga saat di rumah kx mudah bergaul dengan tetangga maupun saudara-saudaranya dan selama dirumah sakit klien mudah berinteraksi dengan perawat sesama pasien maupun keluarga yang menungguinya klien sering menanyakan perkembangan keadannya kepada perawat
e. Keluarga yang dapat di hubungi
Keluarga yang dapat dihubungi jika diperlukan adalah Ny.S yaitu istri klien.
f. Konsep diri
Gambaran Diri : Klien tidak merasa terganggu dengan keadaan tubuhnya
Ideal diri : Klien sadar bahwa ia sedang dirawat di rumah sakit
Identitas diri : Klien berjenis kelamin laki-laki
Harga diri : Klien mengatakan ingin segera sembuh karena klien merasa jenuh jika terlalu lama di RS
Peran Diri : Klien merasa ia sudah berperan dengan baik sebagai seorang ayah
8. Data Spiritual
a. Ketaatan beribadah
Sebelum sakit klien taat mengerjakan shalat 5 waktu dan mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungannya, namun selama di rumah sakit klien tidak pernah mengerjakan shalat 5 waktu.
b. Keyakinan terhadap sehat dan sakit
Klien mengatakan tidak tahu tentang penyebab penyakitnya dan klien menganggap sehat dan sakit adalah takdir Allah SWT yang harus dijalani dengan ikhlas.
c. Keyakinan Terhadap Penyembuhan
Klien sering bertanya apakah penyakitnya dapat disembuhkan , klien dan keluarga berharap klien bisa segera disembuhkan dan dapat segera berkumpul dengan keluarganya.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum klien lemah, ditangan kanannya terpasang infuse nace 12 tetes /menit,terpasang OType equation here.2 3 liter/menit, terpasang kateter, klien terbaring di tempat tidur.
b. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 24x/Menit
c. Pemeriksaan Kepala dan leher
1. Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak ada luka, tidak terdapat benjolan abnormal, rambut lurus dan beruban, keadaan kulit kotor tidak berketombe.
2. Muka
Bentuk simetris, tidak ada luka, ekspresi wajah tegang dan gelisah
3. Mata
Bentuk simetris, tidak ada peradangan, reflek pupil isokor, konjungtiva kemerahan (tidak anemis)
4. Telinga
Bentuk simetris , letak sejajar tidak ada lesi tidak ada benjolan abnormal ada sedikit serumen pendengaran baik
5. Hidung
Bentuk simetris, letak sejajar ,tidak ada lesi, tidak ada cairan/secret, pencium baik, terdapat pernafasan cuping hidung.
6. Mulut dan Faring
Mukosa mulut kering, ada bau mulut dan plak makanan , lidah bersih, tidak ada pendarahan gusi, caries maupun abses.
7. Leher
Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada jaringan parut, tidak ditemukan kaku kuduk, terjadi pembesaran vena jugularis.
8. Payudara dan Ketiak
Simetris, tidak ada lesi, odema, tumor, tidak nyeri tekan
9. Thorak
Bentuk dada simetris, tidak ada luka, pergerakan nafas cepat dan dangkal, tidak ada refraksi intercostae dan supra eksternal. Pernafasan 24 x/menit ,tidak ada bayangan pembuluh darah vena.
10. Paru
Inspeksi : Inspirasi ekspirasi cepat dan dangkal
Palpasi : Vocal premitus kanan dan kiri kurang bergetar
Perkusi : Pekak
Askultasi : Terdapat suara tambahan wheezing
11. Jantung
Inspeksi : incus cordi tidak tampak
Palpasi : incus cordis teraba di ICS 5 mid clavicula kiri sternun
Perkusi : Pekak
Askultasi : BJ+ BJ II tunggal
12. Abdomen
Inspeksi : Perut tidak tegang
Palpasi : Bising Usus 5x /menit
Perkusi : Tidak ada nyeri tekan
Askultasi : Thympani
13. Integumen dan kuku
Warna kulit sawo matang, tidak ada jaringan parut tekstur lembek turgor sedang akral hangat tidak terdapat clubbing of finger.
14. Ekstremitas
Pergerakan kaki dan tangan aktif, tubuh lemah, tidak ada ederma dan atropi kekuatan otot 4-4-4-4
15. Genetalia
Tidak ada lesi, penyebaran rambut pubis merata
16. Status neurologis
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran compos mentis, respon mata(4), respon verbal(5), respon motorik(6), jumlah(16)
b. Tanda-tanda perangsangan otot
Tidak ada kaku kuduk, tidak ada kejang, tidak ada peningkatan suhu, tidak terdapat pusing, mual dan muntah
c. Uji syaraf cranial
Nervus I : Klien mampu membedakan bau - bauan
Nervus II :Klien mampu menggerakkan bola mata, reaksi pupil, isokor, gerakan rahang baik
Nervus III,IV,V : Klien mampu menggerakkan bola mata, reaksi pupil isokor, gerakan rahang kurang baik.
Nervuss VI : Gerakan mulut baik
Nervus VII : Klien dapat mengangkat alis dengan baik
Nervus IX,X : Klien dapat menelan dan menggerakkan lidah
Nervus XI : Klien dapat menggeleng dan menolehkan kepala
Nervus XII : Klien dapat menggerakkan lidah dengan baik
d. Fungsi motorik
Tidak ada atropi, tidak ada ederma, semua gerakan terkoordinasi dan disadari
e. Fungsi sensorik
Klien dapat mendengarkan ucapan perawat dengan baik, kx dapat melihat dengan jelas, klien dapat membedakan bau alcohol dan minyak kayu putih, klien dapat merasakan merasakan pahitnya obat, klien dapat merasakan sentuhan perawat
f. Reflek fisiologis
Reflek bisep +/+, reflek trisep +/+, reflek bracialis+/+, reflek patella +/+, reflek asciles +/+
17. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Tanggal 18 Mei 2010
Parameter | Result | Normal range |
WBC | 11,8x10x^3 /UL | 4,0 – 10,0 |
Limph # | 3,1 x 10^3 UL | 8,8 – 4,0 |
Mid # | 1,0x10^3 UL | 0,1 – 0,9 |
Gran # | 7,7x 10^3/UL | 2,0 – 7,0 |
Limph % | 26,4 % | 20,0 – 7,0 |
Mid % | 8,5 % | 3,0 – 9,0 |
Gran % | 65,1 % | 50,0 - 70,0 |
HGB | 12,7 g/dl | 11,0 – 16,0 |
RBC | 4,6 x10^6/UL | 3,50 – 5,50 |
HCT | 36,7 % | 82,0 – 95,0 |
MCU | 79,0 FI | 27,0 – 31,0 |
MCH | 27,3 pg | 32,0 – 36,0 |
MCHC | 34,6 g/dl | 11,5 – 14,5 |
RDW-CU | 14,2 % | 35,0 – 56,0 |
RDW-SD | 41,8 FI | 35,0 – 56,0 |
PLT | 248x10^3/UL | 100 – 300 |
MPU | 8,6 Fl | 7,0 – 11,0 |
PDW | 16,1 | 15,0 – 17,0 |
PCT | 0,213 | 0,108 – 0,282 |
Parameter | Result | Normal range |
Glucose acak | 184 | 75 – 140 |
GOT-AST | 23,8 | 0 – 37 |
GPT – ALT | 13 | 0 – 40 |
Cholesterol | 186 | 0 – 220 |
Trigliceride | 114 | 60 – 165 |
HDL – cholesterol | 39,2 | 35 – 55 |
LDL | 12,4 | 55 – 150 |
Ureum | 28,28 | 10 – 50 |
Creatinin | 1,43 | 0,5 – 1,1 |
Urid Acid | 11,25 | 3,4 – 7 |
Natrium | 135,9 | 135 – 148 |
Kalium | 42,6 | 35 – 53 |
Clorida | 97,3 | 98 – 107 |
Calcium | 8,11 | 8,8 – 10,5 |
Magnesium | 2,04 | 1,9 – 2,5 |
Tanggal 20 mei 2010
GDA Hasil penderita
- Puasa < 140 mg/dl
- 2 jam PP L = 7 – 30 U/I
- Acak 155 P = 10 – 45 U/I
ECG : Irana Sigis, PJK : LVH
Irama : Sinus
18. Penataan terapi
a. Invus Nace 0,9 % 12 tetes/menit
b. Oksigen 3 liter/menit
c. - Alluppurinol 3 x 1
- Gliben 3 x 1
- ASA 1 x 100
- ISDN 3 x 1
- Farsik 3 x 1
ECG : Irana Sigis, PJK : LVH
Irama : Sinus
A. Analisa Data
Nama : Tn.M No.Reg :038326
Umur : 72 th Ruang : ICCU
No | Data | Masalah | Kemungkina Etiologi |
1 2 3 4 | Ds : Klien mengatakan dadanya masih terasa sesak-sesak bertambah jika untuk aktifitas dan berkurang jika digunakan untuk istirahat. Do : - Kx tampak gelisah,lemah - Trjadi pembesaran vena jugularis - Pernafasan cepat dan dangkal - TTV=>TD : 120/80 mmHg Akral hangat N : 90x/menit ECG : Irama simetris RR : 24x/menit S : 36,5 Derajat C - Terjadi pernafasan cuping hidung Ds : Klien mengatakan badannya lemas Klien mengatakan mudah lelah Klien mengatakan hanya berbaring ditempat tidur Do : k/u Klien lemah Klien terbaring di tempat tidur Kx makan dengan dibantu Kx BAK dan BAB ditempat tidur Kx disiplin ditempat tidur Ds : Klien mengatakan selama di RS klien belum BAB Do : Teraba massa pada abdomen sebelah kiri bawah Bising usus 5x/menit Klien terbaring di tempat tidur Ds : Kx mengatakan tidak berdaya Kx mengatakan cemas dan khawatir Kx mengatakan asing berada di rumah sakit Do : Ekspresi wajah tegang Kx tampak gelisah TTV => TD : 120/80 mmHg N : 88x/menit S : 36,5 C RR : 24x/menit | Penurunan Cardoc Output Intoleransi Aktifitas Resiko tinggi konstipasi Cemas sedang | Penurunan Kontraktilitas miokard Ketidakseimbangan Suplai O2 dan kebutuhan Penurunan Peristaltik usus sekunder terhadap penurunan aktifitas dan efek obat Hospitalisasi |
B. Diagnosa Keperawatan
Nama : Tn.M No.Reg : 038326
Umur : 72 th Ruang : ICCU
No | Tanggal Muncul | Diagnosa Keperawatan | Tanggal Teratasi | TT |
1 | 20 mei 2010 | Penurunan Cardiac output b/d Penurunan kontraktifitas miokord | | |
2 | 20 mei 2010 | Intoleransi Aktifitas b/d ketidak seimbangan suplai O2 dan kebutuhan | | |
3 | 20 mei 2010 | Resiko tinggi konstipasi b/d Penurunan peristaltic usus sekunder terhadap penurunan aktifitas dan efek obat | | |
4 | 20 mei 2010 | Cemas sedang b/d (hospitalisasi) | | |
C. Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Tn. M No. Reg : 038326
Umur : 72 th Ruang : Iccu
No. | Diagnosa Keperawatan | Tujuan | Kriteria hasil | Interverensi | Rasional | TT |
1. 2. 3. 4. | Penurunan cardiac output b/d penurunan Kontraktilitas miokard Intoleransi aktivitas b/d ketidak seimbangan suplai O2 dan kebutuhan Resiko tinggi konstipasi b/d penurunan peristaltic usus sekunder terhadap penurunan aktivitas dan efek obat Gangguan psikologis (cemas sedang) b/d hospitalisasi | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan sesak berkurang atau hilang Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama2x 24 jam klien msmpu meningkatkan mobilitas dan mampu memenuhi aktivitas sehari-hari serta mandiri. Setelah dilakukan tindakan keperawatan konstipasi tidak terjadi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam diharapkan cemas berkurang ketingkat yang lebih ringan | Ds :Klien mengatakan sesak berkurang atau hilang Do: *k/u klien baik *kx tidak lagi gelisah * tidak terpasang oksigen * TTV -TD:120/80 -140/90 mmHg - N:60-80x/mnt - S:36-37®c - RR:16-20x/mnt Ds: kx mengatakan tidak lemas lagi Kx mengatakan mampu beraktivitas secara mandiri Do: *kx tampak segar *klien dapat melakukan aktivitas tanpa merasakan kelelahan Ds: kx BAB 1x/hari tanpa ada kesulitan Do: Tidak teraba massa di abdomen sebelah kiri Warna dan konsistensi feces normal Ds: * kx mengatakan tidak takut lagi *klien mengatakan mau menerima tindakan yang diberikan Do: ekspresi wajah tenang *kx kooperatif TTV TD : 120/80-140/90 N:60-80x/mnt S:36-c RR:16-20x/mnt | 1.BHSP 2.Posisikan Px semi fowler 3.Berikan terapi O2 sesuai kebutuhan 4.Observasi tanda-tanda gangguan perfusi jaringan 5.Observasi TTV 6.Kolaborasi dengan tim 1.Kaji respon individu terhadap aktivitas - Ukur tanda-tanda vital sebelum aktivitas - Ukur tanda-tanda vital setelah aktivitas 2. Tingkatkan aktivitas secara bertahap 3. Lakukan rentang gerak sedikitnya 2xsehari 4. Ajarkan klien metode penghemat energy untuk aktivitas 5. Pergunakan waktu istirahat sesuai dengan jadwal sehari-hari klien 1. Jelaskan pada klien tentang sebab-sebab terjadinya konstipasi 2. Observasi karakteristik dan konsistensi feces 3. Anjurkan pada klien untuk menghabiskan diet yang disediakan rumah sakit 4. Motivasi klien untuk mobilisasi sesuai kondisi 5. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi buah-buahan yang mudah dicerna, rendah serat dan tidak merangsang 6. Auskultasi bunyi usus 7. Kolaborasi pemberian pelembab feces 1. Gunakan komunikasi terapiutik 2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi Px pada waktunya 3. Jelaskan tentang perawatan dan pengbatan yang akan dilakukan dengan bahasa yang mudah dimengerti 4. Libatkan klien dalam perawatan 5. Beri support dalam menggunakan koping konstruktif | 6. Agar pasien lebih percaya dan kooperatif terhadap tindakan yang dilakukan oleh perawat. 7.Meningkatkan ekspansi paru. 8.Penberian O2 membantu mencukupi O2. 9. Observasi yang benar akan mencegah terjadinya gangguan perfusi jaringan 10. Perbandingan TD dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perjalanan penyakit 6. Untuk pemberian terapi pengobatan selanjutnya 1.Penurunan tanda-tanda vital menunjukkan insufisiensi oksigenasi 2.Aktivitas yang berlebihan akan memperberat kerja jantung 3.Menghindari kelelahan yang lebih berat 4.Agar klien mampu mengatur dan menghemat energinya untuk aktivitas yang pokok saja 5.Dengan menggunakan jadwal istirahat tidurklien akan mempermudah mengetahui jadwal aktivitas klien 1.Klien mengetahui penyebab konstipasi sehingga klien kooperatif dalam tindakan perawat 2.Observasi warna, bentuk dan adanya darah pada feces dapat menentukan penyebab konstipasi 3.Diet diperlukan untuk pembentukan feces 4.Mobilitas membantu untuk merangsang peristaltik usus untuk berkontraksi 5.Buah-buahan banyak mengandung cairan sehingga melembabkan feces 6.Bising usus menurun pada konstipasi 7.Mempermudah klien untuk defekasi pada konstipasi 1.Komunikasi merupakan cara yang efektif untuk membina hubungan saling percaya 2.Keluarga merupakan support utama bagi klien, dengan keluarga klien akan merasa lebih tenang 3.Agar kx lebih kooperatif dalam setiap perawatan dan pengobatan yang dilakukan 4.Agar kx lebih kooperatif 5.Mencegah perilaku maladaptive dalam menyelesaikan masalah | |
D. IMPLEMENTASI
Nama : Tn. T No. Reg : 038326
Umur :72 th Ruang : Iccu
No. | Tanggal | Implementasi | TT |
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. | 20 Mei 2010 20 Mei 2010 20 Mei 2010 20 Mei 2010 21 Mei 2010 21 Mei 2010 21 Mei 2010 21 Mei 2010 | 1. BHSP 2. Posisikan pasien semi fowler 3. Memberikan O2 2 liter/menit 4. Mengobservasi tanda-tanda gangguan peruse jaringan 5. Mengobservasi TTV 6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi pengobatan 1. Mengkaji respon individu terhadap aktivitas - Mengobservasi TTV sebelum dan setelah aktivitas 2. Meningkatkan aktivitas kx secara bertahap 3. Melakukan rentang gerak sedikitnya 2x sehari 4. Mengajarkan klien metode penghematan energy untuk aktivitas 5. Mempergunakan waktu istirahat sesuai dengan jadwal sehari-hari kx 1. Menjelaskan pada klien tentang sebab-sebab terjadinya konstipasi 2. Mengobservasi karakteristik dan konsistensi feces 3. Menganjurkan klien untuk menghabiskan diet yang disediakan rumah sakit 4. Memotifasi klien untuk memobilisasi sesuai kondisi 5. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi buah yang mudah dicerna, rendah serat dan tidak merangsang 6. Mengauskultasi bunyi nafas 1. Menggunakan komunikasi terapiutik saat berbicara dengan kx 2. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi Px pada waktunya 3. Menjelaskan tentang perawatan dan pengobatan yang akan dilakukan dengan bahasa yang mudah dimengerti 4. Melibatkan klien dalam perawatan 5. Memberikan support dalam menggunakan koping konstruktif 1. Memposisikan pasien semi fowler 2. Memberikan O2 2 liter/menit 3. Mengobservasi TTV 4. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi pengobatan 1. Mengkaji respon individu terhadap aktivitas - Mengobservasi TTV sebelum dan sesudah aktivitas 2. Meningkatkan aktivitas secara bertahap 3. Meningkatkan rentang gerak sedikitnya 2x sehari 4. Mempergunakan waktu istirahat sesuai dengan jadwal sehari-hari klien 1. Menganjurkan klien untuk menghabiskan diet yang disediakan rumah sakit 2. Memotivasi klien untuk mobilisasi sesuai kondisi 3. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi buah yang mudah dicerna, rendah serat dan tidak merangsang 1. Menggunakan komunikasi terapiutik saat berbicara dengan kx 2. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi Px pada waktunya 3. Melibatkan kx dalam perawatan 4. Menjelaskan tentang perawatan dan pengobatan yang akan dilakukan | |
E. Evaluasi
Nama : Tn.M No.Reg : 038326
Umur : 72 th Ruang : Iccu
No. | Tanggal 20 Mei 2010 | TT | | TT |
1 | Subyektif : | | | |
| - Kx mengatakan dadanya masih terasa sesak,sesak bertambah jika untuk aktifitas dan berkurang jika digunakan untuk istirahat. | | Subyektif : - Kx mengatakan sesak sudah berkurang. | |
| Obyektif : - Kx tampak gelisah - k/u klien lemah - pernafasan cepat dan dangkal - Terpasang O2 2lPm - TTV => TD = 130/80 mmHg N= 90x/menit RR= 2x/menit S = 36 C A= masalah belum teratasi Lanjut intervensi 2,3,5,6 | | Obyektif : - k/u klien sedang - kx tampak lebih tenang - Pernafasan 20 x/menit - TTU => TD = 120/80 mmHg N = 84x/menit RR = 20x/menit S = 36,4 C A = masalah teratasi sebagian P = Lanjut intervensi 2,3,5 dan 6 | |
2 | Subyektif : - Kx mengatakan badannya terasa lemas - Klien mengatakan mudha lelah - Klien mengatakan hanya berbaring ditempat tidur Obyektif : - k/u lemah - klien terbaring doitempat tidur - klien makan dengan dibantu - Klien BAB dan BAK ditempat tidur - Klien disibin ditempat tidur A= masalah belum teratasi P = :Lanjut intervensi 1,2,3 dan 5 | | Subyektif : - Kx mengatakan badannya lebih segar - Kx mengatakan mudah lelah - Kx mengatakan sesekali duduk dan bercakap-cakap dengan keluarga yang menjenguk Obyektif : - k/u klien sedang - kx sesekali terlihat duduk dan bercakap-cakaop dengan keluarga yang menjenguk - kx dapat makan sendiri A= masalah teratasi sebagian P = Lanjut Intervensi 2,3,5 dan 6 | |
3 | Subyektif : - kx mengatakan selama dirmahsakit belum BAB Obyektif : - Teraba masa pada abdomen sebelah kiri - Bising usus 5 x/menit - Kx belum BAB selama tiga hari - Kx terbaring ditempat tidur A = masalah belum teratasi P = Lanjut intervensi 3,4,5 | | Subyektis : - Kx mengatakan selama dirumahsakit belum BAB Obyektif : - Teraba masa pada abdomen sebelah kiri - Bising usus 5 x/menit - Kx belum BAB selama empat hari A = masalah teratasi sebagian P = Lanjut intervensi 3,4,5 | |
4 | S ubyektif : - Kx mengatakan tidak berdaya - Kx mengatakan cemas dan khawatir - Kx mengatakan merasa asing berada dirumahsakit Obyektif : - Ekspresi wajah tegang - Kx tampak gelisah - TTF =>TD = 120/80 mmHg N = 88x/menit S = 36,5 C RR = 24x/menit A= Masalah belum teratasi P= Lanjut intervensi 1,2,3,4 | | Subyektif : - Kx mengatakan lemas sudah berkurang - Kx mengatakan mau dirawat dirumahsakit sampai sembuh Obyektif : - Ekspresi wajah lebih tenang - Kx lebih kooperatif dengan tindakan yang dilakukan - TTF =>TD = 120/80 mmHg N = 84x/menit S = 36,4 C RR = 20x/menit A = Masalah teratasi sebagian P= Lanjut intervensi 1,2,3,4 | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar